Mistis dan Ekonomis ala Wall Street Journal

Dihubungkan dengan benang apapun, rasanya akan tetap sulit menyelami hubungan antara dunia ekonomi dengan dunia mistis. Kalaupun ada, itu pasti "kisah klasik tentang kyai yang dibayar untuk mengusir makhlus halus", masih kurang ekonomis? oke saya tambahkan kisahnya. "Sang Kyai ternyata mematok tarif harga".

Dan itu masih terus tertanam dalam kepala, sampai akhirnya pada hari ini, Kamis, tanggal 21 November 2012. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, sebuah media ekonomi sekelas Wall Street Journal menampilkan berita berbau mistis alias klenik bin ghaib.

Bagi saya, itu sangat jenaka, berita itu menjadi satu dari sekian banyak berita di Wall Street Journal yang sanggup membuat saya melebarkan dahi tanda tertawa, sebab biasanya, berita Wall Street Journal selalu membuat saya mengerutkan dahi tanda rasa keheranan dan ketakjuban.

Oke, kembali ke masalah mistis. Sebagai media bernas di bidang ekonomi ─bahkan dianggap paling bernas se Asia─, tentu WSJ (Wall Street Journal) tak akan melenceng dari "dunia ekonomi" dalam memberikan beritanya, sekalipun itu harus berurusan dengan dunia ghaib.

Berbisnis dengan Makhluk Halus.

Itulah judul berita WSJ yang tampil di halaman depan web WSJ versi bahasa Indonesia, hari ini (Baca sendiri beritanya Disini). Judulnya mengandung kata bisnis, jelas menandakan bahwa itu sangat "Ekonomi" dan tak menghilangkan kodrat WSJ sebagai media ekonomi.

Dalam berita tersebut, diceritakan tentang betapa frustasinya para pelaku ekonomi menghadapi berbagai masalah bisnisnya sampai akhirnya terpaksa (beberapa diantaranya rela) berurusan dengan dunia ghaib alias ndukun, Dan kebetulan yang jadi tokoh leading dalam berita itu adalah Ki Joko Bodo, yang diceritakan mampu meraup omset mencapai satu miliar per tahun dari bisnis berbau klenik itu.

Dan satu lagi yang membuat saya terpaksa terpanggil oleh senyum simpul, ternyata dunia ghaib juga punya statistik.

Ndak percaya? Coba lihat Statistik resmi ini

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZ3MUWlHn4aiHTTcXQzhPDbuur9NwPHKPosGOJa_bLKwwbZ66n4eL5Im2v6IDTEnyOc0BSuhOtzDszRm_ZWiqKPsquyqrIpXr8HGEEwRw8lQOWyJwFrWB1lMgeUvgWR9SwedaiCu_1-uT/s1600/WO-AL790_JINN_G_20121120183005.jpg
Klik gambar untuk memperbesar

Ini memang bukan tentang statistiknya, tapi tentang kok ya sempet-sempetnya lembaga survey sekelas Pew Researc center mengadakan survey tentang dunia ghaib. Sebegitu signifikannyakah peranan dunia ghaib dalam roda perekonomian dunia?.

Apakah ini lantas menjadi sinyal bahwasanya Makhluk kasat mata akan mulai ikut dalam persaingan ekonomi terbuka di masa mendatang. Saya harap tidak. Kan nggak lucu kalo sampai ada kuntilanak nangkring di papan Billboard bursa saham Wall Street.



Kamis, 22 November 2012

Ada 2 Komentar untuk postingan Mistis dan Ekonomis ala Wall Street Journal

  1. Unknown mengatakan:

    wahahahhaahahaha,, ada2 saja bos

  2. Ivan Magelang mengatakan:

    udah beberapa kali baca ini cah bagus, tapi dunia mistis emang sekerang makin eksis. Tapi jagan kaget lha wong jaman simbah-simbah dulu aja lelembut jadi pecut lan kelut, artine lelembut kui wis sue dadi senjata lan pegangan penggunanya untuk meraih tujuan mereka. Tapi Stop...! jauhi semua ini karena hal tersebut masuk kedalam perilaku syirik yang menyebbkan penggunanya musyrik, na'udzubillah...