Oliver Leopold, Si pemain saham di usia 10 tahun

Oliver Leopold mendapat kenaikan jatah uang saku mingguan hampir dua kali lipat. Sebelumnya bocah lelaki 10 tahun itu mengantongi sekitar Rp 48 ribu, kini jatahnya menjadi Rp 96 ribu. “Kami menggandakan uang sakunya, karena ia anak yang bertanggung jawab,” kata ibunya, Mary Leopold. Untuk menerima uang saku, Oliver harus membersihkan kamar tidurnya, menata dan membersihkan meja makan, serta menyerok dedaunan kering di halaman.

Namun, siswa kelas 4 Sekolah Dasar Evanston, Illinois, itu jarang menghamburkan uang. Ia memilih untuk menginvestasikan uangnya.

Oliver, lelaki kecil yang menyukai karate dan sedang giat belajar alat musik klarinet, mulai mendapat uang saku tahun lalu. Menurut perhitungannya sendiri, kekayaannya kini senilai $2.500 (Rp 24 juta), termasuk tabungan, laba investasi, uang yang diterimanya saat musim liburan, serta saham senilai kira-kira $1.500 (Rp 14 juta).

Oliver Leopold

Beberapa kali ia mendermakan sebagian kekayaannya ke organisasi amal. Tahun lalu, Oliver menyumbangkan $50 (Rp 482 ribu) ke Gorilla Foundation.

Kedua orang tua Oliver merupakan pekerja sosial. Oliver tertarik berinvestasi saat ia dan sang ibu mengunjungi bank, dua tahun lalu. Ia saat itu mendepositokan tabungannya, yakni $50 yang semuanya dalam bentuk koin.

Ia belajar tentang investasi dari sang kakek, yang sudah pensiun bekerja di perbankan. Saham pertamanya ditanam di Abbott Laboratories, tempat kakek buyutnya pernah menjabat manajer.

Ia juga menbeli satu lembar saham masing-masing di Microsoft, Apple, Exxon Mobil, dan 3M. Oliver belum lama ini membeli dua lembar saham Lululemon, produk busana olahraga yang disukai ibunya, karena Oliver mendengar kabar perusahaan itu akan merambah bisnis pakaian anak.

Oliver memperoleh sebagian besar sahamnya di Zuckerman Investment Group, manajer aset jangka panjang yang dipakai kakeknya. Ia mengunjungi kantor Zuckerman musim panas ini, dalam balutan jas Target dan celana panjang warna khaki. Penasihat keuangan Oliver mengatakan investasinya naik 31%.

Oliver Leopold

Musim panas ini, Oliver mulai menerbitkan buletin The Investment Times yang memiliki 60 pelanggan. Ia mengikuti kelas investasi untuk anak-anak setiap Sabtu di Center for Talent Development, Northwestern University. Oliver lalu menuliskan apa yang ia dapat dari kelas itu di buletinnya. Ia menulis tentang rasio pendapatan serta tren pasar keuangan.

Tulisan ini murni saya copas dari situs Wall Street Journal edisi Indonesia. Semata saya copas karena artikelnya menurut saya sangat menginspirasi. Artikel asli ditulis oleh Elizabeth Bernstein, Gambar oleh Joel Wintermantle untuk The Wall Street Journal



Kamis, 22 November 2012