Kaum Hawa, antara Jogja dan Sukabumi

Jogja, dan Sukabumi, dua dari sekian banyak kota yang pernah saya tinggali sebagai kota perantauan. Keduanya tentu saja memberikan pengalaman dan kenangan yang berbeda terhadap diri saya, karena memang kultur keduanya berbeda jauh. Sukabumi sangat nyunda dengan masyarakatnya yang homogen, sedangkan jogja sangat njawa dengan masyarakatnya yang heterogen.

Tapi Sungguhpun begitu, keduanya tetap mempunyai persamaan. Dan dalam pandangan saya, setidaknya ada satu persamaan antara Sukabumi dan Jogja. Kaum Hawa, itulah persamaannya.

Baik Jogja maupun Sukabumi, keduanya mempunyai lingkungan pergaulan kaum hawa yang sangat luar biasa besar.

Sewaktu kerja di Jogja sebagai OP warnet, saya tinggal di sebuah wilayah bernama Samirono, sebuah wilayah strategis yang terletak persis di segitiga emas UNY ,UGM, dan Sanata Dharma. Jadi tentu saja mata saya ini banyak dimanjakan oleh penampakan-penampakan Mahasiswi-mahasiswi cantik (dan kurang cantik serta tidak cantik) yang aktivitasnya selalu berlalu lalang di sekitar tempat tinggal saya.

Pengalaman lebih manis bisa saya rasakan di awal-awal semester kuliah, karena banyak sekali mahasiswa yang harus cetak KRS, dan di Samirono, hanya warnet sayalah yang paling sering dikunjungi mahasiswa (dan juga mahasiswi tentunya) untuk cetak KRS. Tiap hari, minimal ada 10 sampai 20 Mahasiswi yang cetak KRS di warnet saya, beberapa kali saya diberi kesempatan untuk berkenalan, walau harus dengan sedikit memaksa, merayu, dan merengek (dan 20% dari jumlah mahasiswi yang kenalan sama saya, ternyata berparas cantik lho). Huh, walau saya tak yakin mereka (yang 20% itu) mau jadi pacar saya, hehe, tapi setidaknya saya pernah berkesempatan memandangi kecantikan mereka dalam jarak dekat.

Oke, cukup ngobrol tentang Jogjanya, Kini giliran Sukabumi yang akan saya kupas Kaum Hawanya. Berbeda dengan Jogja yang dipenuhi dengan kaum hawa berstatus Mahasiswi, di Sukabumi justru sebaliknya, di sana, jumlah mahasiswi sangatlah kecil (karena memang di Sukabumi, tidak terdapat banyak Universitas layaknya kota Jogja yang dijuluki dengan Kota pelajar), namun jumlah karyawatinya begitu banyak. Nggak banyak gimana, lha wong di Sukabumi ini terdapat lebih dari 50 pabrik berbagai industri (sebagaian besar industri garmen). jadi tak heran jika di Sukabumi, banyak sekali Karyawati.

Dan Kebetulan, di Sukabumi, saya sempat kerja di Sebuah Tabloid Wanita yang cukup terkenal di Sukabumi, Tabloid Wanita Sukabumi, saat itu, saya bekerja sebagai bagian Desain Grafis. Di Tabloid inilah saya punya banyak kesempatan untuk berkenalan dengan Gadis-gadis Sukabumi (yang tentu saja cantik-cantik), maklum, sebagai tabloid yang memang dikhususkan untuk para wanita, otomatis kantor redaksi kami sering disambangi para wanita yang sebagain besar adalah karyawati, entah untuk wawancara, pemilihan model, sampai foto cover. Dan kasusnya sama seperti saat saya di Jogja, beberapa kali saya diberi kesempatan untuk berkenalan, walau harus dengan sedikit memaksa, merayu, dan merengek (dan 80% dari jumlah karyawati yang kenalan sama saya, ternyata berparas cantik lho). Huh, walau saya tak yakin mereka (yang 80% itu) mau jadi pacar saya, hehe, tapi setidaknya saya pernah berkesempatan memandangi kecantikan mereka dalam jarak dekat.

Hahaha, Terkadang, di relung hati saya yang terdalam, saya sangat mencintai Jogja dan Sukabumi.



Kamis, 30 Agustus 2012